Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

ERNI BATIK
● online
ERNI BATIK
● online
Halo, perkenalkan saya ERNI BATIK
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Erni Batik Batik Tulis Giriloyo & Yang Khas Dari Imogiri Bantul

Buka jam 08.00 s/d jam 21.00 Setiap Hari
Beranda » Blog » CARA MEMBUAT BATIK

CARA MEMBUAT BATIK

Diposting pada 1 Januari 2022 oleh ernibatik / Dilihat: 12.885 kali
cara membuat batik

SEBAGIAN DARI PROSES CARA MEMBUAT BATIK TULIS

Kerajinan Batik adalah salah satu kebanggan bangsa Indonesia. Pada dasarnya cara membuat batik pada setiap tempat sama saja. Banyaknya orang luar yang ingin tahu tentang cara membuat batik harusnya jadi pemicu kita untuk mempelajari batik. Oleh karena itu jangan segan untuk belajar membuat kain batik supaya tidak kalah dengan orang luar yang antusias belajar.

Untuk menghasilkan kain batik yang bagus Proses membuat batik adalah proses yang sangat panjang dan butuh waktu lama, untuk satu lembar kain batik kadang lebih dari satu bulan dan sebagian besar pembuatan satu kain batik di kerjakan lebih dari dua orang, lama pengerjaan tergantung tingkat kerumitan motif batiknya. Cara membuat batikyang rumit dan kompleks ornamen motifnya akan memutuhkan waktu yang relatif lama.

Proses  panjang itu dimulai proses  menyiapkan alat dan bahan batik seperti kain, menyiapkan peralatan dan perlengkapan, pembuatan pola dan proses membatiknya serta pewarnaan

A. Menyiapkan Bahan Kain Batik

Dalam pembuatan kain batik, biasanya memakai bahan kain katun atau sutra.Dalam kegiatan ini meliputi pekerjaan antara lain pemotongan kain, melipit kain, mencuci kain, mengetel atau lebih dikenal meloyor, menganji dan terakhir ngemplong. Berikut ini tahapan penyiapan kain batik :

1.    Memotong Bahan Kain.

Bahan kain batik atau yang sering di sebut kain mori ketika masih baru atau beli dari pabrik biasanya berbentuk kain panjang yang disebut geblokan / piece/ gulung.

Kain Primisima ataupun prima 1 piece / gulung jumlah panjang kain 35 atau 36 yard dan dengan lebar kain 105 samapai 106 cm. Biasanya 1 piece / gulung dpat digunakan untuk 12 atau 13 piece kain jarit/ bahan baju.

Cara untuk memotong kain ini biasanya dengan cara disobek,berikut langkah-langkah untuk memotong kain dengan disobek:

  • mori di ukur sesuai kebutuhan misal untuk bahan baju dengan ukuran 250cm,
  • setelah itu kain dipotong sekitar 2cm,selanjutnya kain disobek mengikuti potongan yang 2 cm tadi.
  • Dalam proses menyobek yang harus diperhatikan adalah tangan kiri dan kanan harus dengan kekuatan yang sama supaya sobekan bisa lurus mengikuti benang,lurus atau tidaknya juga tergantung dari benang lungsinya (benang pakan) juga. Jika bahan kain batik yang benang lungsinya tidak lurus sebaiknya pemotongan dengan disobek ini di hindari karna nanti hasilnya bisa tidak lurus, dan untuk memotong benang dengan jenis ini ialah dengan mengguntingnya.

2.    Melipat Pinggir Kain atau Melipit

Melipit adalah memilin atau menjahit bagian pinggir kain yang bertujuan supaya benang bagian pinggir tidak terlepas sebelum bahan kain batik di proses selanjutnya.

3.    Mencuci

Setelah kain putih dijahit pinggirnya, ada yang langsung dibatik, tetapi ada juga yang dicuci lebih dahulu untuk menghilangkan kanji yang berasal dari pabrik. Bagi kain yang bermerk primisima kain dapat langsung di batik karena kanji dan finishing sudah di buat khusus dari pabrik tidak mempengaruhi warna batik. Untuk kain dengan kualitas prima ada yang langsung dapat dibatik tulis atau dibatik cap. Hal ini bisa dilihat dari tebal tipisnya bahan finishing pabrik. Jika bahan finishing-nya tipis dan lemas maka pembatikan mori dapat langsung dikerjakan, tetapi bila bahan finishing-nya tebal sebaiknya dicuci dahulu.

4.    Menghilangkan Kanji

Cara menghilangkan kanji dapat dilakukan dengan merendam kain dalam air atau asam.

  • Perendaman dengan air

Bahan direndam dalam air kurang lebih 2 jam, lalu dicuci, dikeprok-keprok (dipukul-pukulkan ke suatu landasan) dan dibilas sampai bersih. Kemudian dikanji dengan kanji tapioka. perbandingannya dari 25 gram tapioka yang dilarutkan dalam 1 liter air mendidih. Fungsi kanji ini untuk menghindari meresapnya malam batik ke dalam benang kain putih agar nantinya pada waktu me-lorod tidak sulit. Mori setelah dikanji, dikeringkan, digulung, selanjutnya dikemplong.

  • Perendaman dengan asam.

Asam yang digunakan: 7 cc Asam Sulfat 60° Be/ liter-air ditambah dengan 1 cc Tepol/liter-air. Perbandingan berat bahan mori dan air: 1 kg bahan mori dalam 20 liter air. Kain putih direndam satu malam, dicuci, di-keprok-keprok, dicuci lagi, selanjutnya diberi kanji (25 gram tapioka/1 liter air) lalu dikeringkan, digulung dan di-kemplong.

5.    Mengethel atau meloyor

Proses berikutnya dari cara membuat kain batik,setelah kain putih dicuci untuk menghilangkan kanji dari pabrik adalah me-ngethel atau meloyor kain putih. Bertujuan agar kain menjadi lebih lemas dan supaya daya serap lebih terhadap warna dapat maksimal. Untuk produksi kain Banyumasan, proses mengetel ini sangat diutamakan karena dengan ketelan maka warna akan cukup mengkilat dan terang. Bahan untuk me-ngetel adalah minyak kacang dan bahan larutan alkali. Bahan larutan alkali ada yang berasal dari soda api, soda abu, air abu merang (jerami) atau biasa disebut londo merang.

Resep dan cara mengerjakan ketelan :

buatlah campuran 75 ml minyak kacang dan 8,5 liter air jerami bakar. Kain yang akan di batik di uleni atau di remas-remas pada campuran tersebut. Ulenan harus diulangi 9 sampai 12 kali. Dalam ulenan ke-2 sampai ke-12 mori di-uleni dengan menambah 2 liter air abu merang, sedangkan minyak kacangnya tidak ditambah lagi.

Air abu merang dibuat dengan melarutkan abu merang yang berasal dari pembakaran 200 gram merang sampai menjadi merang hitam dalam 0,5 liter air bersih dan larutan ini baru digunakan setelah didiamkan semalam. Sebelum melanjutkan ulenan berikutnya, kain harus dikeringkan terlebih dahulu dan selama pengeringan harus dihindari jangan sampai minyak kacangnya menetes, hilang dari mori. Oleh karena itu jumlah air abu merang yang ditambahkan di tiap-tiap ulenan dibatasi 0,5 liter saja, jumlah yang cukup untuk membasahi kainnya saja.

Proses pengetelan yang terakhir ialah mencuci kain mori dengan air sampai yang yang tadinya keruh menjadi jernih kembali. dan mori tidak licin. Londo merang dapat diganti dengan soda abu sebanyak 15 gram liter, Minyak kacang juga dapat diganti dengan minyak tumbuh-tumbuhan lainnya misalnya minyak klentěng (dari biji kapuk randu).

6.    Menganji

Kain putih yang telah selesai dicuci (gaya Yogyakarta), atau selesai di-ketel/ di-loyor (gaya Solo, Banyumasan dan lain-lain) lalu dikanji. Fungsinya untuk menjaga agar malam batik batik tidak meresap di benang karena kalau ini terjadi akan sukar di-lorod. Kadar kanji sckitar 25-50 gr tepung t KO dalam 1 liter air.

7.    Kemplong

Kain mori setelah dikanji dan dikeringkan, ditumpuk datar sebanyak sepuluh lembar dan digulung kemudían kainnya di-kemplong bersama. Me-ngemplong adalah memukul-mukul kain di atas landasan kayu yang telah tersedia dengan ganden kayu sedemikian sehingga permukaan kain mori tesebut menjadi halus, rata, dan semua bulu serat menempel pada permukaan kain.

B.     MENYIAPKAN ALAT DAN PERLENGKAPANNYA

Siapkan alat-alat untuk membatik

  • Kompor sumbu empat atau sumbu enam.
  • Wajan kecil dengan malam batik klowong-nya.
  • Potongan malam batik
  • Sebilah bambu ukuran panjang 20 cm lebar 3 cm sebagai alat menurunkan dan menaikkan wajan dari kompor, atau dapat juga menggunakan lampin/ kain perca
  • Baskom kecil diisi dengan air dan sebilah besi yang ujungnya pipih berguna untuk menghilangkan tetesan malam batik pada kain putih.
  • Loyang segi empat dari seng/ ember dari besi, untuk tempat kompor dan meletakkan alat batik lainnya.
  • Seutas serat ijuk apabila ada canting yang tersumbat
  • Gawangan dan dingklik (tempat duduk/bangku dengan kaki rendah).
  • Menyiapkan semua canting yang diperlukan.

C.     MEMBATIK

langkah-langkah cara membatik.

  1. Panaskan malam batik diatas wajan hingga mencair sempurna. Suhu maksimal malam batik sekitar 80 derajat celcius.
  2. Duduk dengan posisi tungku batik berada di sebelah kanan untuk memudahkan mengambil malam batik panas.
  3. Celupkan canting ke dalam wajan yang terisi oleh malam batik panas selama 3 detik sebagai penyesuaian suhu pada canting.
  4. Mulailah untuk menggoreskan canting pada kain yang telah dipola dengan cara memulai menggoreskan dari bagian sebelah kiri ke bagian kanan,gerakannya sama seperti kita menulis huruf. Hal ini bertujuan untuk  mendapatkan goresan lilin yang baik dan halus.
  5. Pola yang kosong isilah dengan ornamen-ornamen seperti garis-garis arsiran ataupun titik-titik..Tahap ini bisa disebut dengan istilah membuat isen-isen.
  6. Mengeblok bagian kain yang tidak ingin terkena warna atau menembok. Kegiatan ini dapat dilakukan kalau dibutuhkan warna pertama.
  7. Tahap pencepulan warna. Dalam tahap ini biasanya untuk mewarna dengan warna indigosol atau napthol untuk memunculkan warna diperlukan beberapa kali pencelupan. Tiriskan kain yang telah dicelup dan diamkan agar warnaya dapat meresap dengan maksimal pada serta kain.
  8. Nglorod yaitu merebus kain dalam air mendidih 100 derajat celcius untuk melirihkan malam batik yang menempel pada kain untuk memunculkan motif batik.

Demikian sedikit penjelasan  cara membuat batik semoga dapat memberi sedikit pengertian bagi yang ingin mengetahuinya masih ada tahapan lagi untuk membuat kain batik tulis yaitu mewarnai dan insaAlloh pada kesempatan lain kami akan sampaikan tulisan tentang cara membuat batik tahap mewarnai.

Tags: , , ,

Bagikan ke

CARA MEMBUAT BATIK

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

CARA MEMBUAT BATIK

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: